Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-28 menjadi momentum untuk mendorong pengembangan riset dan inovasi dalam rangka peningkatan daya saing bangsa. Hakteknas dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk selalu meningkatkan kualitas riset dan inovasi dan menjadi titik tolak dalam membangun Indonesia sebagai bangsa yang beradab, berteknologi dan berwawasan masa depan.
Peringatan Hakteknas tahun ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno, Jakarta. Pameran Hakteknas digelar untuk memperkenalkan hasil inovasi perguruan tinggi secara lebih dekat kepada masyarakat.
Universitas Indonesia (UI) menghadirkan inovasi dalam bidang kesehatan, seperti Ventilator Covent-20, Flocked Swab, Virna Glaukoma Implan, PlasmaFan, KODC Dengue, dan Kapsul Sambiloto untuk pencegahan kerusakan jantung akibat kemoterapi. Dua inovasi unggulan dari Pendanaan MF Kedaireka UI, masuk dalam booth Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek untuk dipamerkan sebagai salah satu dari enam inovasi unggulan Perguruan Tinggi yang diunggulkan. Adapun dua inovasi unggulan tersebut yaitu NanBiVac (Vaksin Nebulasi NanB Sialidase dan Partikel Protein Hemaglutinin yang dikombinasikan), dengan ketua peneliti Prof. dr. Amin Soebandrio, dan Silika Sekam Padi, dengan ketua peneliti Prof. Dr. Ir. Johny Wahyuadi.
Direktur Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP), Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si., MUP, Ph.D, mengatakan, “UI melalui DISTP, terus mendorong peneliti untuk melakukan riset yang sesuai dengan kebutuhan pasar, agar riset tidak hanya berakhir pada skala laboratorium. Dalam momentum Pameran Hakteknas ini, kami berharap riset-riset yang dihasilkan UI dapat dikenal dan dimanfaatkan masyarakat dengan lebih luas.
Pameran ini menampilkan lebih dari 145 produk inovasi yang sudah teruji, antara lain 31 produk inovasi di bidang pangan, 32 produk inovasi di bidang energi, 59 produk inovasi di bidang kesehatan, sembilan produk Electric Vehicle, dan 14 produk riset dan inovasi lainnya dengan partisipan dari perguruan tinggi akademik dan vokasi, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Riset di perguruan tinggi harus berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan evidence based yang dapat memberikan solusi dan dapat diimplementasikan di masyarakat, serta memberi nilai manfaat baik melalui komersialisasi maupun diseminasi. ”Harapannya dengan terus merayakan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Indonesia berkomitmen untuk memperkuat basis teknologinya sendiri dan menjadi pemain yang lebih kuat di panggung teknologi global,” ujar Gamal pada pameran yang diselenggarakan 11-13 Agustus 2023 ini.