Pada hari Kamis (18/1) telah diluncurkan produk sabun cair berbasis propolis dengan merek “Hygeia” oleh PT. RIN Biotek Indonesia di Ocha & Bella Café, Hotel Morissey, Jakarta Pusat. Acara peluncuran ini dihadiri oleh Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristekdikti, Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc., dan Ari Juliano Gema selaku Kepala Deputi Fasilitasi dan Regulasi HKI Badan Ekonomi Kreatif RI.
Produk ini dikembangkan oleh dosen dari Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia, Dr. Eng. Muhamad Sahlan, S.Si., M.Eng., dengan menggunakan propolis asli Indonesia. Paten dari produk ini sendiri dimiliki oleh Universitas Indonesia. Melalui penellitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa propolis Indonesia memiliki kandungan flavonoid yang lebih banyak dibandingkan propolis dari luar negeri, seperti Brazil maupun India. Kandungan flavonoid ini bermanfaat sebagai antioksidan yang menangkal radikal bebas pada kulit.
Dengan formulasi khusus yang aman bagi tubuh, sabun ini dapat digunakan oleh seluruh anggota keluarga. Sabun ini juga diklaim dapat digunakan pada kulit yang bermasalah seperti berjerawat, kulit kering, atau yang mengalami eksim. Produk ini tidak menggunakann SLS maupun triklosan, sehingga tidak berpotensi karsinogenik. SLS merupakan salah satu jenis surfaktan yang mengakibatkan iritasi pada kulit, mata, dan membran mukosa pada kondisi tertentu. Sementara itu, triklosan merupakan bahan antibakteri yang paling sering digunakan pada sediaan sabun cair tidak efektif jika digunakan terus menerus pada kulit kering karena dapat memicu terjadinya alergi dan limbahnya tidak ramah lingkungan.